Asesmen Dalam Psikologi Materi

Asesmen Dalam Psikologi Materi

 Menilai atau melakukan asesmen merupakan bagian yang sangat
penting dalam konseling
 
Tujuan Asesmen
Fungsi asesmen dalam konseling memberikan pendekatan
yang sistematik untuk memperoleh dan mengorganisasi
informasi yang relevan tentang konseli
 
MENINGKATKAN HUBUNGAN KONSELOR DAN KONSELI DALAM
HAL PROSES ASESMEN:
 
1. Melancarkan proses pengumpulan informasi
2. Memungkinkan konselor membuat diagnosis yang akurat
3. Memfasilitasi perkembangan dari suatu rencana tindakan yang efektif
4. Menentukan tepat atau tidaknya seseorang untuk suatu program tindakan
tertentu
5. Menyederhanakan pencapaian sasaran dan pengukuran kemajuan
6. Meningkatkan wawasan (insight) mengenai kepribadian seseorang dan
mengklarifikasi konsep diri
 
7. Menilai lingkungan atau konteks
8. Meningkatkan konseling dan diskusi yang lebih terfokus dan relevan
9. Mengindasikan kemungkinan bahwa peristiwa tertentu akan terjadi, seperti sukses
dalam usaha okupasional atau akademik
10. Meningkatkan terjemahan dari minat, kemampuan dan dimensi kepribadian dalam
peristilahan okupasional
11. Menghasilkan opsi danalternatif
12. Memfasilitasi perencanaandan pembuatan keputusan
 
KOMPONEN ASESMEN
 
Interviu intake Riwayat hidup
Definisi masalah
 
INTERVIU RIWAYAT HIDUP
 
Dalam melakukan wawancara intake riwayat hidup ini, yang harus diperoleh
adalah:
q Data Identifikasi
q Presentasi Problem konseli
q Tatanan kehidupan konseli saat ini
q Riwayat keluarga
q Riwayat pribadi
q Deskripsi tentang konseli selama interviu
q Ringkasan dan rekomendasi
 
DATA IDENTIFIKASI
 
Nama
Alamat
No telepon
Umur
Jenis kelamin
Status pernikahan/sekolah
 
PRESENTASI PROBLEM OLEH KONSELI
 
Informasi yang harus diperoleh di sini, mencakup:
 Seberapa jauh masalah mengganggu fungsi sehari-hari
 Tingkah laku apa yang terlihat, pikiran, perasaan yang diasosiasikan
dengan masalah
 Seberapa sering muncul, sudah berapa lama, kapan mulai timbulnya
 Apakah ada pola tkejadian tertentu di sekitar timbulnya masalah, dengan
siapa, kapan terjadinya, apakah dapat diantisipasi?
 Apa yang menyebabkan konseli memutuskan untuk datang konseling?
 
TATANAN KEHIDUPAN KONSELI SAAT INI
 
Apa latar belakang dan konteks kehidupan sehari-hari konseli?
 aktivitas sosial, religius, rekreasi
 pekerjaan/pendidikan konseli
 budaya, etnik, religi, gaya hidup, usia, fisik
 
RIWAYAT KELUARGA
 
§ Usia ibu dan ayah, pekerjaan, pendidikan, deskripsi
kepribadian orang tua, peranan dalam keluarga, hubungan
orang tua, hubungan konseli dengan orang tua dan saudara
§ Nama dan usia saudara lain, pendidikan, pekerjaan, situasi
kehidupan
§ Deskripsi tentang stabilitas keluarga. Berapa kali pindah rumah
dan alasannya. à insight
 
RIWAYAT PRIBADI
 
q Riwayat medik: sakit yang biasa dari lahir sampai sekarang
q Riwayat pendidikan: dari kecil sampai sekolah menengah
dan sesudahnya. Kegiatan ekstrakurikuler, hubungan dengan
teman baik di sekolah maupun di luar sekolah
q Riwayat pekerjaan:
q Riwayat seksual dan marital
q Pengalaman dengan konseling
q Sasaran pribadi konseli dalam hidup
 
DESKRIPSI TENTANG KONSELI SELAMA INTERVIU
 
Observasi tentang konseli: penampilan fisik, pakaian, sikap tubuh, gerakan
tangan, ekspresi wajah, kualitas suara, ketegangan, bagaimana konseli
berelasi selama sesi, kesiapan jawaban konseli, motivasi, kehangatan, jarak
Alur berpikir: logis atau tidak
 
RIWAYAT DAN REKOMENDASI
 
Apakah ada hubungan antara masalah yang dipresentasi oleh
konseli dan riwayat hidupnya serta model konseling yang cocok
 
DEFINISI MASALAH
 
Berfokus pada eksplorasi terhadap cara konseli mempresentasikan problem
Tidak hanya masalah yang dipresentasikan pada awal (presenting problem)
tetapi masalah lain yang muncul
 
KOMPONEN-KOMPONEN MASALAH
 
qPerasaan yang diasosiasikan dengan masalah: kebingungan,
depresi, rasa marah, takut
qKognisi yang diasosiasikan dengan masalah: pikiran, keyakinan,
persepsi dan dialog internal/self talk, tingkah laku
qKeluhan fisik dan somatik
qaspek interpersonal dari masalah: efek pada orang yang
signifikan
 
POLA PERISTIWA
 
q Kapan masalah terjadi, di mana, dengan siapa
q Apa yang terjadi pada waktu masalah muncul
q Apa yang terjadi sebelum masalah muncul
q Tipikal apa yang terjadi ketika masalah muncul
q Apa yang membuat masalah menghilang
q Apa yang memperburuk masalah
 
LAMANYA/DURASI MASALAH
 
qSudah berapa lama masalah tersebut
qSeberapa sering terjadi
qBerapa lama berlangsung
qApa yang menyebabkan konseli meminta konseling pada saat ini
sehubungan dengan masalah yang dialami
qcara masalah mengganggu berfungsinya konseli
 
KETERAMPILAN COPING KLIEN
 
qKekuatan dan sumber daya yang dimiliki konseli:
q Cara menanggulangi masalah selama ini. Mana yang berhasil dan mana
yang tidak berhasil
q Cara konseli sukses mengatasi masalah
q sumber daya, kekuatan, sistem dukungan yang dimiliki konseli yang
dapat membantu usaha untuk perubahan
q Agama yang dipraktikkan konseli
 
KETERAMPILAN YANG DIASOSIASIKAN DENGAN ASESMEN
 
Keterampilan yang diperlukan untuk interviu intake dan
pendefinisian masalah adalah:
üAttending, baik verbal atau non verbal
üParaphrasing
üKeterampilan bertanya: Pertanyaan terbuka atau tertutup
 
PERTANYAAN UNTUK KLARIFIKASI
 
q“Dapatkah anda menggambarkan perasaan itu dengan cara
lain? Saya tidak yakin, saya menangkap betul apa yang ingin
anda sampaikan”.
q“Apa yang kamu maksud ketika kamu mengatakan bahwa orang
tuamu cuek?”
 
PERTANYAAN-PERTANYAAN TERBUKA
 
Jawaban terhadap pertanyaan terbuka terdiri lebih dari satu kata.
Pertanyaan terbuka bermanfaat pada waktu yang spesifik, yaitu:
1. Pada awal interviu
contoh:
“anda ingin bicara tentang apa?”
“ Apa yang membuat Anda akhirnya memutuskan untuk konseling?”
“ bagaimana keadaan Anda minggu ini?”
 
2. Mendorong konseli untuk melakukan elaborasi
Contoh:
“ Apa yang terjadi ketika Anda kehilangan kendali?”
“ Bagaimana menurut Anda supaya keadaan membaik?”
“ Apa yang membuat Anda menjadi bingung?”
 
3. Meminta contoh spesifik:
Contoh:
“Apa yang Anda lakukan ketika itu Terjadi?”
“ Persisnya, bagaimana perasaan Anda?”
“ Contohnya bagaimana?”
 
PERTANYAAN-PERTANYAAN TERTUTUP
 
Jawaban sempit dan spesifik. Pertanyaan yang biasa dijawab “ya” dan “tidak”
Contoh:
 
“Usia anda ketika ayah anda meninggal, apakah masih muda?”
“Apakah anda sudah pernah mendapat konseling?”
“ Apakah anda bekerja sekarang ini?”
 
Membangun rapport terjadi sepanjang konseling
 
EFEK DARI ASESMEN
 
Positif
 
Merasa dipahami
Merasa lega
Mempunyai pengharapan
Termotivasi untuk melakukan perubahan
 
Negatif
 
Merasa cemas
Seperti diinterogasi
Rentan-penuh pertanyaan tentang
konselor apakah betul-betul seseorang
yang dipercaya
Merasa dievaluasi keadaan dirinya
 
MENGEMBANGKAN SASARAN KONSELING
DAN MEMILIH STRATEGI INTERVENSI
 

 
MENGEMBANGKAN SASARAN
 
KONSELING
 
Fungsi : memberi arah pada konseling
Memudahkan evaluasi
Melihat keberhasilan atau tidaknya konseling
 
FUNGSI SASARAN KONSELING (HACNEY DAN
 
CORMIER)
 
1. Motivasional. Konseli didorong untuk menentukan sasaran yang
spesifik.
2. Edukasional. Proses belajar membuat struktur dalam hidup
3. Evaluatif
4. Asesmen untuk teknik intervensi
 
MEMUDAHKAN MEMBUAT SASARAN YANG KONGKRET, DAPAT
DILAKUKAN DENGAN MEMBUAT PETA PENETAPAN SASARAN (GOAL
 
SETTING MAP)
 
1. Pilih sasaran utama (jangka pendek atau jangka panjang)
2. Membuat subsasaran: misalnya tulis 5 langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai sasaran
3. Tugas segera: untuk setiap sasaran, tuliskan dua tingkah laku spesifik yang
harus dilakukan agar sasaran tersebut tercapai
 
CONTOH PERTANYAAN YANG BERMANFAAT UNTUK PENETAPAN
 
SASARAN
 
“Perubahan-perubahan apa yang anda inginkan?”
“Apa yang ingin anda lakukan (pikirkan atau rasakan) yang berbeda dari
sekarang?”
“Seberapa banyak anda pikir anda dapat mengubah dunia Anda?”
“hal-hal apa saja yang perlu untuk terjadi sebelum anda bisa merasakan
kepuasan?”
“Bagaimana anda akan tahu bahwa Anda telah sukses?”
 
KETERAMPILAN DALAM PROSES PENETAPAN SASARAN
 
q Rapport
q Mendengarkan
q Bertanya
q Konfrontasi dan
q Respons “potensi kemampuan”
 
KONFRONTASI
 
qAdalah suatu respons yang memungkinkan konseli untuk
menghadapi apa yang dihindarinya, (baik pikiran, perasaan
atau tingkah laku)
qMembantu mengidentifikasi kontradiksi, rasionalisasi dari suatu
alasan, atau salah interpretasi
 
FUNGSI KONFRONTASI
 
q Membantu usaha konseli untuk lebih kongruen
q Menegakkan konselor sebagai modeluntuk komukasi langsung dan terbuka
q Merupakan respon yang berorientasi tindakan
q Bermanfaat untuk menjajaki konflik yang diasosiasikan dengan perubahan
dan penetapan sasaran
 
RESPON POTENSI KEMAMPUAN
 
Adalah respons konselor yang menunjukkan kepada konseli bahwa konseli
mampu atau mempunyai potensi untuk melakukan sesuatu bila ia menghendaki
 
MANFAAT:
 
q Memungkinkan konselor mensugesti konseli mempunyai kemampuan atau potensi
untuk melakukan suatu aktivitas yang spesifik
q Mengkomunikasikan dukungan dan keyakinan konselor kepada kemampuan
konseli untuk melakukan suatu tindakan
q Mengkomunikasikan bahwa konseli mempunyai sedikit kendali atau kekuasaan
atas lingkungannya
q Sugesti alur tindakan yang terpikirkan oleh konseli atau mungkin juga belum
q Bila konseli mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi subsasaran atau tugas
segera
 
CONTOH...
 
Konseli:
 
“Saya ingin bisa mengatakan kepadanya perasaan saya sebenarnya,
tetapi bila saya bicara, saya pikir dia akan merasa tidak nyaman”
 
Konselor:
 
“barangkali Anda dapat menemukan cara-cara positif untuk bicara
dengannya kalau Anda memikirkannya”
 
Respon jenis ini biasanya mulai dengan “Anda dapat”, “Anda bisa”,
“Mungkin Anda”.
 
MEMILIH STRATEGI INTERVENSI
 
Memilih strategi intervensi yang tepat harus melalui proses evaluasi. Hal yang
perlu diperhatikan oleh konselor antara lain, apakah ada kecocokan antara
metode yang dipakai dengan simtom (keluhan) yang disampaikan konseli
Tidak semua konseli harus diterima oleh konselor